PSIKOLOGI ANAK KHUSUS
PENYIKSAAN FISIK PADA ANAK
OLEH :
FARADINA LESTARI WISSA PUTRI
NPM :12511691
KELAS :3PA06
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
Penyiksaan
Fisik yang terjadi pada seorang anak berusia 6 tahun
Saat
ini banyak sekali kasus yang terjadi khususnya di Indonesia mengenai penyiksaan
fisik terutama pada anak-anak. Miris nya hal ini seringkali terjadi dan
dilakukan oleh orang tua mereka sendiri, baik itu orang tua kandung maupun orang
tua tiri. Orang tua yang seharusnya menjaga, melindungi dan menyayangi anaknya
malah memperlakukan anaknya dengan sangat tidak manusiawi, anak disiksa,
dipukuli dan kekerasan fisik lainnya.
Banyak
faktor yang biasanya mendasari penyiksaan fisik yang terjadi pada anak-anak
diantaranya faktor keluarga, biasanya anak yang mengalami korban kekerasan
khususnya secara fisik dialami oleh anak-anak yang orang tua nya bercerai,
apabila orang tuanya menikah kembali,maka sang anak biasanya mendapatkan kekerasan fisik yang dilakukan oleh ayah atau
ibu tiri mereka.
Faktor berikutnya ada faktor ekonomi, sebuah
keluarga yang memiliki ekonomi rendah (kurang mampu) mengakibatkan banyak
tuntutan yang mereka hadapi, masalah biaya sehari-hari, keperluan sekolah dll.
Jika sebuah keluarga memiliki penghasilan pas-pasan biasanya mereka meminta
anak-anak mereka untuk bekerja.
Kondisi emosional orang tua pun menjadi salah satu
faktor penyebab kekerasan fisik pada anak. Orang tua yang tidak siap menghadapi
banyaknya tuntutan hidup biasanya mudah sekali emosi jika ada sesuatu yang
tidak sesuai dengan keinginannya. Salah satu contoh, yang sering terjadi di
masyarakat, jika anak rewel,nakal, sering menangis itu merupakan hal yang wajar
yang terjadi pada setiap anak, akan tetapi jika orang tua tidak sabar dan tidak
siap dengan keadaan seperti itu biasanya mereka mudah emosi, sehingga yang
terjadi mereka memukul anak mereka,mencubit yang tujuannya agar anak tersebut
diam dan mau menurut.
Padahal tidak semua anak dapat menjadi diam bahkan
penurut jika ditangani dengan kekerasan, dampaknya bisa saja si anak menjadi
anak yang pembangkang, mengalami trauma, takut untuk menghadapi orang tua, dan
masalah psikologis lainnya.
Ada baiknya setiap orang tua yang memiliki masalah
apapun tidak harus menyelesaikan nya dengan kekerasan, apalagi jika masalah
tersebut berhubungan dengan anak mereka. Karena seorang anak akan lebih baik
jika diperlakukan dengan baik, diberikan kasih sayang, dijaga dan dilindungi.
Hal ini berlaku untuk semua orang tua bukan hanya orang tua kandung.
Contoh peristiwa :
Masih ingat dengan kasus Adit ? anak laki-laki
berusia 6 tahun asal Riau yang mengalami penyiksaan fisik oleh Ibu tirinya
sendiri. Adit yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit oleh seorang pedagang
sayur dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Bagaimana tidak anak laki-laki
yang seharusnya masih asyik bermain bersama teman-temannya ini menderita luka
yang sangat parah disekujur tubunya.
Kesimpulan
Dari beberapa
artikel mengenai Adit yang saya baca dapat disimpulkan bahwa alasan mengapa Adit
mendapatkan kekerasan dari Ibu Tirinya karena sang Ibu sering dibuat kesal oleh
Adit, Adit sering memukul adiknya dan membuat Ibunya jengkel, maka dari itu Ibu
tirinya pun memukulnya dan berniat membuangnya.
Adit menerima
siksaan fisik yang cukup parah di sekujur tubuhnya, dan ia mengalami trauma
yaitu takut dengan perempuan.
0 komentar:
Posting Komentar