Minggu, 01 April 2012

Sumpah Palapa vs Sumpah Pemuda :D

Biografi Gajah Mada

Gajah Mada diperkirakan lahir pada tahun 1290 M. Gajah Mada merupakan anak pertama dari pasangan Si-Jawangkati dengan Lailan Mangrani. Ia memulai karirnya di Majapahit sebagai bekel. Karena berhasil menyelamatkan Prabu Jayanagara (1309-1328) dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada 1319. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Patih Kediri.
Pada tahun 1329, Patih Majapahit yakni Aryo Tadah (Mpu Krewes) ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menunjuk Patih Gajah Mada dari Kediri sebagai penggantinya. Patih Gajah Mada sendiri tak langsung menyetujui. Ia ingin membuat jasa dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang melakukan pemberotakan terhadap Majapahit. Keta & Sadeng pun akhirnya takluk. Patih Gajah Mada kemudian diangkat secara resmi oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi sebagai patih di Majapahit (1334).
Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui bagaimana sosok asli Gajah Mada dan bagaimana rupa wajah nya. Gajah Mada wafat pada sekitar tahun 1364 M. Tidak ada satu pun orang yang dapat mengungkap misteri asal-usulnya bahkan tentang akhir hidupnya. akibat diasingkan dan dihianati oleh Hayam Wuruk sebagai suatu buntut peristiwa BUBAT dimana Gajah Mada di singkirkan ke wilayah Madakaripura dan hidup Gajah Mada di wilayah itu asketis. Terdapat sejumlah tulisan yang menyebut bahwa ia menderita sakit ataupun dibunuh oleh Raja Hayam Wuruk (Rajasanagara) sendiri yang khawatir akan pengaruh politik Gajah Mada yang sedemikian kuat di Majapahit.
 Bukan saja tentang asal-usul dan kematiannya, tentang strategi politik menuju posisi puncak di Majapahit serta strategi perangnya menguasai Nusantara juga masih menyimpan banyak misteri yang tak terjawab hingga kini.
Tidak ada satu sumber pun yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui asal Gajah Mada dan siapa orang tuanya. Para sejarawan bersilang pendapat tentang asal usulnya. Ada yang menyebut Gajah Mada berasal dari Sumatera, tepatnya dari Minangkabau dengan asumsi bahwa kata Mada itu di Minangkabau berarti bandel, sementara di Jawa tidak ada kata Mada dalam kosa kata bahasanya.
Sumpah Palapa

            Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, pada tahun 1258 Saka (1336 M).
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi:
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, TaƱjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
            Yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti ,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit. Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang hampir berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit.
Sekarang makin terasa bahwa Sumpah Palapa yang dideklarasikan oleh Gajah Mada sungguh sangat sakti, suci, dan membawa berkah bagi kita rakyat dan bangsa Indonesia. Sakti, karena secara gaib nama Nusantara masih bisa dipakai sebagai tali pengikat di antara bangsa-bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara. Padahal arti Nusanatara yang sesungguhnya adalah pulau-pulau lain di luar Jawa (Nusa berarti pulau, antara berarti lainnya). Suci dalam arti sumpah tersebut benar-benar diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa, artinya sumpah tersebut diberi kekuatan oleh Tuhan, berupa kekuatan persatuan dan kesatuan. Secara spiritual Nusantara harus diterima sebagai karunia Tuhan, yang walaupun di antara pulau-pulau terpisah satu sama lainnya oleh lautan, namun rasa kesatuan dan persatuan tetap terbentuk secara utuh menyeluruh.

Sumpah Pemuda
            Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Isi Sumpah Pemuda :
Sumpah Pemuda versi orisinal :
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Perbedaan Sumpah Pemuda dan Sumpah Palapa

A. Karakteristik Tokoh 1331 dan 1928
Karakter tokoh pada tahun 1331 cenderung kasar dan semena-mena. Hal ini terlihat dari cara petinggi Kerajaan Majapahit menaklukan kerajaan-kerajaan lainnya yang terkesan otoriter. Meskipun begitu tokoh pada tahun tersebut mempunyai rasa nasionalisme yang yang sangat tinggi. Semangat mereka selalu berkobar selalu. Mereka selalu berusaha untuk maju menjadi yang terbaik. Dan mereka selalu mengejar obsesi yang jua selalu dapat mereka capai. Hal ini terlihat dari upaya-upaya yang mereka dalam menaklukan kerajaan-kerajaan lain di nusantara, meskipun mereka menghalalkan segala cara untuk menyatukan nusantara. Selain itu, tokoh 1331 sangat setia dan konsekwen pada sumpah dan selalu sujud kepada yang dijunjungnya. Hal ini terlihat dari keberhasilan Kerajaan Majapahit menaklukkan hampir seluruh kerajaan di nusantara.
Sedangkan karakter tokoh pada tahun 1928 lebih halus dan selalu mementingkan kepentingan bersama. Mereka selalu sama-sama enak, sama-sama susah. Ketika ada suatu kalangan yang membutuhkan bantuan, dengan senang hati mereka akan saling membantu. Selain itu mereka selalu mengambil kebutusan secara bersama-sama yakni melalui musyawarah yang menuju mufakat. Hal ini mereka lakukan untuk lebih mengentalkan rasa persatuan dan kesatuan mereka. Jiwa nasionalisme juga terlihat dari semangat mereka yang berapi-api. Mereka mempunyai kemauan untuk bersatu dalam satu kesatuan. Mereka selalu menyerukan suara kemerdekaan. Dan yang terpenting mereka setia pada sumpah yang telah mereka ucapkan, hal ini terlihat pada akhirnya seleruh rakyat Indonesia yang kemudian membawa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan. Kemerdekaan yang Indonesia raih tidak lain berkat upaya para pemuda Indonesia.
B. Makna Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda
Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sama yakni persatuan dan kesatuan. Hal ini telihat dari isi kedua sumpah tersebut. Sumpah Palapa yang berbunyi “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa”, atau dalam dalam bahasa Indonesia kurang lebih “Aku tidak akan makan buah palapa sebelum daerah di seluruh nusantara dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit” maknanya kurang lebih adalah Gajah Mada tidak akan pernah menyentuh dan merasakan kenikmatan duniawi sebelum Gajah Mada dapat menyatukan seluruh nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit. Dari kata menyatukan dapat disimpilkan bahawa Gajah Mada menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di bumi nusantara melalui Sumpah Palapa. Selain itu juga tersirat rasa cinta tanah air yang dicerminkan dengan persatuan bangsa. Sedangkan bunyi Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia” maknanya kurang lebih sama dengan apa yang telah dikumandangkan oleh Gajah Mada pada Sumpah Palapanya. Pemuda Indonesia mengakui adanya persatuan dan kesatuan pada diri mereka, pada jiwa mereka. Inilah yang kemudian membawa Indonesia kedalam persatuan.
C. Tujuan Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda
Sumpah Palapa yang dikumandangkan oleh Gajah Mada dan Sumpah Pemuda yang dikumandangkan oleh para Pemuda Indonesia atas dasar tujuan tertentu. Sumpah Palapa yang berbunyi “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” mempunyai tujuan yaitu ingin mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan di nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit, untuk memperkuat pertahanan nusantara, dan yang terpenting untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. “Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda yang dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 di di Gedung Oost Java Bioscoop bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sebelumnya masih bersifat sangat kedaerahan. Selain itu sumpah setia ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh tanah air.
D. Cara Pencapaian Tujuan Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda
Cara pencapaian tujuan Sumpah Palapa adalah dengan menaklukan seluruh nusantara baik secara halus maupun kasar. Cara halus yang dimaksud adalah dengan menikahkan Hayam Wuruk dengan putri-putri raja dari kerajaan yang dimaksud. Meskipun pada akhirnya berujung peperangan. Sedangkan yang cara kasar dengan merebut kerajaan yang dimaksud dengan perang. Sumpah Pemuda juga mempunyai cara tersendiri untuk mencapai tujuannya. Cara pencapaiannya dengan mengelar kampanye-kampanye yang menyerukan dan menyebarluaskan semangat nasioalisme untuk lepas dari penjajah (merdeka) melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik. Cara lain yang ditempuh oleh para pemuda adalah dengan memajukan organisasi-organisasi yang dulunya telah terbentuk Budi Utomo misalnya. Lahirnya Sumpah Pemuda dengan pernyataan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan memunculkan wadah baru di Indonesia yakni Angkatan Pujangga Baru. Wadah inilah yang menjaring kegiatan di bidang bahasa dan sastra Indonesia.
E. Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda dalam Konteks Cinta Tanah Air
Sumpah Palapa yang dikumandangkan oleh Gajah Mada adalah sumpah setia kepada Kerajan Majapahit.Begitu cintanya Gajah Mada pada bumi nusantara memaksa Gajah Mada untuk mengumandangkan Sumpah Palapa. Gajah Mada menggiginkan persatuan di tanah airnya meskipun dengan cara yang terkesan otoriter dengan tidak mengurangi kecintaannya kepada tanah air. Sumpah tersebut mempertaruhkan nama besarnya untuk menyatukan seluruh nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit. Selain itu Gajah Mada juga mempertaruhkan kenikmatan duniawi dan istirahatnya demi persatuan nusantara. Sumpah pemuda adalah hari keramat bagi bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda adalah salah satu dari berbagai landasan utama bagi kebangkitan nasional. Sumpah Pemuda telah mendorong semangat persatuan dan kebangsaan (nasionalisme) bangsa Indonesia. Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan dan perpecahan mulai nampak membahayakan, Sumpah Pemuda lahir. Setelah dikumandangkannya Sumpah Pemuda, hampir seluruh rakyat Indonesia bersemangat untuk lepas dari belenggu penjajahan. Mereka menginginkan kemerdekaan negerinya. Ini mereka lakukan karena tidak ingin negerinya terus menerus terinjak-injak oleh bangsa asing. Mereka mempertaruhkan seluruh jiwa dan raganya demi kemerdekaan tanah air Indonesia.
F. Jiwa Sumpah Palapa dalam Batang Tubuh Sumpah Pemuda
Secara tidak langsung ternyata sebagian kecil dari jiwa Sumpah Palapa menjiwai Sumpah Pemuda. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kesamaan antara Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda dalam berbagai hal. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa kedua sumpah ini merupakan sumpah setia. Tujuan dari Sumpah Palapa tidak lain untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa di nusantara telah merasuk dirumusan Sumpah Pemuda. Hampir seluruh isi Sumpah Palapa bermakna sama yakni persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat Gajah Mada dalam mempersatukan seluruh nusantara telah merasuki jiwa para pemuda 1928. Para pemuda mempunyai semangat yang berapi-api dalam menumbuhkan rasa persatuan dan kebangsaan para pemuda. Perjuangan para pemuda Indonesia dalam melepaskan tanah air Indonesia tidak jauh beda dengan perjuangan Gajah Mada sewaktu menyatukan seluruh nusantara di bawah Kerajaan Majapahit.

Kesimpulan

Isi Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda yang menyatakan kecintaannya kepada tanah air membuat tidak ada jarak. Hal tersebutlah yang membuat jiwa Sumpah Palapa merasuk di jiwa Sumpah Pemuda.
Dua sumpah ini—Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda—adalah dua tekad untuk membuat Indonesia menjadi satu, tapi dengan perbedaan yang signifikan.
Sumpah Pemuda mengawali niat untuk menjadikan Indonesia Satu tak dimulai dengan kekuasaan, tapi rasa ke-satu-an yang diliputi cinta, yaitu cinta tanah air, bangsa dan bahasa. Sedangkan Sumpah Palapa, mengawali niat untuk menjadikan Nusantara Satu dengan ambisi politik yang kental, karena ingin menyatukan Nusantara dalam rangka menguatkan kekuasaan.

Mitos vs Sains tentang Pelangi :)


BAB I
Pendahuluan

1.1            Latar Belakang
Pelangi, semua orang pasti tahu apa itu pelangi. Ya, pelangi merupakan suatu fenomena alam yang sangat indah yang biasa nya muncul setelah hujan. Pelangi juga merupakan hasil proses pemisahan warna-warna matahari oleh tetesan-tetesan air.Banyak hal yang berhubungan dengan kemunculan pelangi. Ada mitos yang dipercayai oleh sebagian masyarakat tentang timbulnya pelangi. Dan ada pula teori-teori yang menjelaskan bagaimana proses munculnya pelangi ini.
Untuk itu disini saya akan membahas lebih dalam mengenai apa itu pelangi, bagaimana proses terjadinya pelangi, mitos apa yang berhubungan dengan pelangi dan apa saja teori yang menjelaskan tentang pelangi.
1.2            Rumusan Masalah
1.      Apa itu pelangi ?
2.      Apa mitos yang berhubungan dengan pelangi ?
3.      Bagaimana proses terjadinya pelangi menurut teori ilmu sains ?
4.      Apa saja jenis-jenis pelangi ?
1.3            Tujuan
1.      Kita dapat mengetahui apa itu pelangi dengan lebih jelas.
2.      Kita dapat mengetahui mitos yang berhubungan dengan pelangi, sehingga kita tidak mengambil kesimpulan sementara mengenai pelangi.
3.      Agar kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya pelangi menurut ilmu sains.
4.      Agar kita dapat mengetahui jenis-jenis pelangi.

1.4            Manfaat
Agar kita lebih memahami apa itu pelangi,dan bagaimana proses terjadi pelangi dan mengetahui jenis-jenis pelangi.


BAB II
Pembahasan

a.     Pengertian Pelangi
Pelangi adalah fenomena alam indah yang sering dilihat manusia. Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.
Biasanya fenomena ini terjadi ketika udara sangat panas tetapi hujan turun rintik-rintik. Kita dapat melihat jelas fenomena ini, jika kita berdiri membelakangi cahaya matahari. Pelangi dapat pula terbentuk karena udara berkabut atau berembun. Dalam ilmu fisika, pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya (disebut juga spektrum warna), melalui suatu media/ medium tertentu pula.Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna putih terurai menjadi spektrum warna melalui media air hujan.
 Pelangi memiliki 7 warna yang biasa kita sebut dengan warna “Mejikuhibiniu” yang artinya : Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan ungu. Seperti gambar di bawah ini.












b.    Mitos Pelangi (Ilmu Sementara)
Dalam pandangan orang Lio (Flores NTT), munculnya pelangi merupakan peristiwa yang sangat mendatangkan berkah. “Pelangi” dalam bahasa Lio sering disebut “Nipa Moa”. Nipa berarti Ular dan Moa berarti Haus (kehausan) Jauh sebelum mengenal teknologi canggih, masyarakat Lio kerap melihat Nipamoa sebagai fenomena alam yang sangat luar biasa dipandang sehingga masyarakat beranggapan bahwa kemunculannya sebagai berkah yang diberihkan Yang Maha Kuasa untuk kesuburan tanah disekitar. Sejak Ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, masyarakat Lio sering mengkaitkan dan menghubungkan nipamoa dengan tata cara bercocok tanam agar mendatangkan hasil yang melimpah dari sawah dan ladang. Sehingga kadang masyarakat beranggapan bahwa “Nipamoa” sebagai sesosok mahluk yang berwujud mirip ular dalam pewayangan yang turun dari langit. Mitos mengenai nipamoa itu sendiri bahkan telah membahana dari generasi ke generasi sehingga sulit ditampik dari kebiasaan kehidupan masyarakat Lio.   Pembuktian mengenai legenda mahluk yang mirip ular ini tentunya didasari pengalaman nyata dari masyarakat Lio itu sendiri sehingga munculah berbagai spekulasi tentang nipamoa. Meskipun selalu dikaitkan dengan sosok mahkluk yang mirip ular namun hal ini tidak serta merta melahirkan perspektif yang menyeramkan pula, justru sebaliknya masyarakat selalu beranggapan bahwa nipamoa adalah suatu keagungan dan kecantikan semesta serta dihiasi keindahan berbagai warna - warni yang tertampak seperti dalam lagu-lagu kanak-kanak yang sering terdengar. Konon, menurut cerita masyarakat setempat, pada saat kemunculan nipamoa, yang pertama sekali diperhatikan adalah posisi dan arah turunnya pelangi serta posisi aliran air (kali) sehingga muncul pula berbagai dugaan dari masyarakat. Berikut ini Sebagai contoh untuk menguatkan dugaan masyarakat tersebut adalah:
Pada saat hujan turun, misalnya di wilayah Kelimutu secara tidak terduga tiba-tiba Nipamoa muncul disekitar danau Kelimutu, maka munculah berbagai pemikiran masyarakat bahwa Nipamoa tersebut turun dan minum air di danau kelimutu dan tempat itu telah diberihkan berkah. Bahkan ada pula orang - orang tertentu yang menyatakan diri berpapasan secara langsung dengan sosok mahkluk mirip ular yang turun dari langit yaitu nipamoa seperti dalam dongeng (Fiksi), sehingga orang tersebut dianggap mempunyai kesaktian yang luar biasa yang didapat dari atau dalam bahasa Lio disebut “Sakasera”. Dari sederet fenomena tentang nipamoa, hal yang paling menakjubkan adalah adanya sinkronisasi mutlak antara nipamoa dan pola bercocok tanam masyarakat setempat
.
c.      Proses terjadinya Pelangi menurut Ilmu Sains
Proses terjadinya matahari yang pertama karena adanya cahaya matahari. Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

d.      Jenis-Jenis Pelangi
  • Classic Rainbows
Pelangi Alam terdiri dari enam warna: merah, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu. Intensitas warna masing-masing mungkin karena berbagai kondisi atmosfer dan waktu (kemudian).


  • Circular Rainbows
Pelangi itu benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna dengan radius tepat 42 derajat, meskipun melihat pelangi ini sulit karena tanahnya memiliki kebiasaan menghalangi. Circular Rainbows sendiri pernah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
  • Secondary Rainbows
Pelangi primer, sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup daripada pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal dengan karakteristik tertentu: spektrum ditampilkan dalam urutan terbalik dari sebuah pelangi primer.
  • Red Rainbows
Red Rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan filter atmosfir bumi menjadi biru, meninggalkan lebih merah atau tetesan cahaya oranye mencerminkan dan membiaskan air. Hasilnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah sangat meningkat.
  • Sundogs
Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang cerah, sundogs dibuat ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di bagian dalam dan ungu di bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya.
  • Fogbows
Fogbows lebih jarang terlihat daripada pelangi karena parameter tertentu yang harus disesuaikan untuk menciptakan mereka. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi. Juga, kabut di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar matahari yang dapat bersinar melalui kabut tebal di depan.
  • Waterfall Rainbows
Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus menerus, terlepas dari cuaca. Seleksi pasangan beberapa gambar air terjun paling terkenal yang berbarengan dengan beberapa pelangi menakjubkan.
  • Fire Rainbows
Pelangi ini bukan terbuat dari api. Fenomena ini hanya dapat dilihat dalam kondisi spesifik tertentu seperti  awan cirrus, yang bertindak seperti prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki dan matahari harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68 derajat.
  • Moonbows
Moonbows, seperti moondogs, adalah mitra untuk pelangi lunar. Mereka juga jauh lebih sulit dilihat karena badai hujan harus berlalu dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak terhalang oleh awan.



BAB III
Kesimpulan
           
Pelangi merupakan fenomena alam yang sangat indah. Banyak hal yang menjelaskan bagaimana proses terjadinya pelangi. Dalam pandangan orang Lio (Flores NTT), munculnya pelangi merupakan peristiwa yang sangat mendatangkan berkah. Sejak dulu masyarakat Lio sering mengkaitkan dan menghubungkan munculnya pelangi  dengan tata cara bercocok tanam agar mendatangkan hasil yang melimpah dari sawah dan ladang.
Sedangkan menurut Ilmu Sains, proses terjadinya pelangi di akibatkan karena adanya cahaya matahari. Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang sering kita sebut Mejikuhibiniu.
                                    
 

Faradina Lestari Wissa Putri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang

Blogger Templates