KESEHATAN MENTAL
TUGAS 3
OLEH :
FARADINA LESTARI WISSA PUTRI
NPM :12511691
KELAS :2PA06
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2011
STRESS
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental seorang individu. Stress dapat mempengaruhi kegiatan seseorang, karena dalam kondisi stress, emosi sedang dalam keadaan tidak stabil dan biasanya ketika seseorang sedang mengalami stress maka individu tersebut tidak bisa berfikir dengan baik dan benar.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
Sedangkan menurut Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
· Faktor- faktor yang menimbulkan stress :
a. Kepribadian
Kepribadian adalah segala sesuatu yang ada pada individu seperti sifat yang merupakan karakter atau ciri khas pada setiap individu.
Faktor kepribadian merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan stress, karena kepribadian terdiri dari :
1. Introvert
Kepribadian Introvert adalah kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri.
Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman.
2. Ekstrovert
Kepribadian Ekstrovert biasanya diasosiasikan dengan kepribadian yang terbuka serta cenderung menikmati kegiatan di tengah manusia. Oleh karena itu, manusia dengan kepribadian ekstrovert, cenderung kurang menikmati aktivitas yang dilakukan sendirian.Orang dengan Kepribadian Ekstrovert adalah orang yang berpikir mengenai hal-hal secara objektif dan luas.
Ketika sedang mengalami stress, biasanya orang yang memiliki kepribadian ekstrovert lebih senang membicarakan masalahnya kepada orang lain, banyak bercerita dan banyak melakukan kegiatan dengan orang lain.
3. Fleksibel
Kepribadian yang Fleksibel maksudnya suatu kepribadian yang bisa menempatkan diri sesuai dengan kebutuhan, waktu dan tempat.
Ketika seseorang yang memiliki kepribadian fleksibel, kemudian orang tersebut sedang mengalami stress, maka ia akan bisa menempatkan dirinya dimana pun ia berada sehingga stress yang dirasakannya tidak terlalu ditunjukkan dan tidak mengganggu kegiatannya sehari-hari.
4. Rigid
Kepribadian Rigid adalah kepribadian yang keras pada seorang individu. Sehingga apapun yang individu inginkan harus dipenuhi, dan apabila ia memiliki pendapat meskipun salah ia akan tetap mempertahankan pendapatnya tersebut.
Jika seseorang memiliki kepribadian rigid, ketika ia mengalami stress maka ia akan sangat bingung dan akan mencari jalan keluar nya sendiri. Ia tidak mau mendengarkan orang lain dan cenderung mengambil keputusannya sendiri yang menurut dia benar, meskipun sebenarnya keputusan nya tersebut tidak tepat untuk menyelesaikan masalahnya.
5. Over Activity/Agresi
Pribadi yang over activity adalah mereka yang terlalu agresif dalam menuangkan segala suasana hati, bahkan sampai berlebihan dalam menghadapi kondisi lingkup sosial.
Orang yang memiliki kepribadian over activity, ketika ia mengalami stress maka ia akan sangat berlebihan dalam menyikapi masalahnya tersebut.
b. Kecakapan
Seseorang yang sehat memiliki kecakapan potensi secara penuh, stres kecakapan dimana keadaan tenaga kerja tidak diberi peluang untuk menggunakan keterampilan yang diperolehnya, atau untuk mengembangkan kecakapan potensialnya secara penuh.
c. Nilai dan kebutuhan : sosialisasi, adaptasi, internalisasi
Setiap pribadi mempunyai kebudayaan masing-masing. Kebudayaan yang terdiri dari keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma perilaku yang menunjang pribadi dalam usahanya mengatasi masalah-masalah adaptasi ekstenal dan internal.
d. Reaksi Flight or fight?
Flight or fight response merupakan reaksi stres di dalam tubuh. Saat berhadapan dengan suatu ancaman, tubuh mempersiapkan dirinya untuk; apakah akan tetap berada di tempat dan menghadapi ancaman tersebut (fight), ataukah akan kabur/lari menjauhi ancaman tersebut (Flight)
e. Teknik penenangan pikiran
Teknik-teknik penenangan pikiran meliputi: (a). Meditasi, (b). Pelatihan relaksasi autogenik, (c). Pelatihan relaksasi neuromuscular
a) Meditasi
Meditasi dapat dianggap sebagai teknik, dapat pula dianggap sebagai suatu keadaan pikiran (mind), keadaan mental. Berbagai teknik, seperti yoga, berzikir, relaksasi progresif, dapat menuju ke tercapainya keadaan mental tersebut.
b) Pelatihan relaksasi autogenik
Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang ‘ditimbulkan sendiri’ (autogenesis=ditimbulkan sendiri). Teknik ini berpusat pada gambar-gambaran berperasaan tertentu yang dihayati bersama dengan terjadinya peristiwa tertentu yang kemudian terkait kuat dalam ingatan, sehingga timbulnya kenangan tentang peristiwa akan menimbulkan pula penghayatan dari gambar perasaan yang sama.
c) Pelatihan neuromuscular
Pelatihan relaksasi neuromuscular adalah suatu program yang terdiri dari latihan-latihan sistrematis yang melatih otot dan komponen-komponen system saraf yang mengandalikan aktivitas otot. Individu diajari untuk secara sadar mampu merelaksasikan otot sesuai dengan kemauannya setiap saat.
· Stres Positif dan Stres Negatif
a. Eustress
Eustress adalah stres positif yang terjadi ketika tingkat stres cukup tinggi untuk memotivasi agar bertindak untuk mencapai sesuatu. Eustress adalah stres yang baik yang menguntungkan kesehatan seperti latihan fisik atau mencapai promosi.
Pengalaman pribadi saya mengenai stress positif terjadi pada saat saya merasa stress karena mendapatkan banyak tugas kuliah, saya merasa kerepotan karna waktu yang saya miliki untuk mengerjakan tugas sangat sedikit. Akhirnya kana mood saya sedang tidak bagus maka saya memutuskan untuk berjalan-jalan terlebih dahulu agar mood saya kembali baik, setelah pergi berjalan-jalan saya pun merasakan bahwa mood saya kembali baik, sehingga saya lebih semangat dalam mengerjakan tugas, dan tugas yang saya kerjakan pun hasilnya sangat maksimal.
b. Distress
Distress atau stress negative terjadi ketika tingkat stress terlalu tinggi atau terlalu rendah dan tubuh dan pikiran mulai menanggapi stressor dengan negatif. Distress di lain pihak merupakan stress yang menganggu kesehatan dan sering menyebabkan ketidakseimbangan antara tuntutan stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan. Dengan demikian penanganan stress dapat meningkatkan motivasi dan stimulus. Apabila kita memiliki kemampuan untuk memenuhi tuntutan lingkungan, kita dapat menggunakan stres dengan cara yang efektif.
Distress pernah saya alami ketika saya sedang ada masalah dengan teman saya. Ketika itu saya tidak memiliki mood yang baik untuk mengerjakan apapun termasuk untuk makan sekalipun. Akhirnya yang saya lakukan ketika stress itu terjadi saya hanya diam di kamar tanpa melakukan aktifitas apapun karena saya tidak memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan, yang saya inginkan hanya berdiam diri saja.